• Không có kết quả nào được tìm thấy

Pentingnya Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi untuk Mencegah Radikalisme dan Korupsi

N/A
N/A
Phan bulang geh

Academic year: 2024

Chia sẻ "Pentingnya Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi untuk Mencegah Radikalisme dan Korupsi"

Copied!
5
0
0

Loading.... (view fulltext now)

Văn bản

(1)

PENTINGNYA PENDIDIKAN PANCASILA DI PERGURUAN TINGGI GUNA MENCEGAH PAHAM RADIKALISME DAN

TERJADINYA KASUS KORUPSI

Oleh Andini Sekar Ningrum – Politeknik Keuangan Negara STAN

Pendidikan adalah salah satu hal terpenting untuk mengembangkan potensi manusia yang dapat mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan tujuan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 serta pendidikan nasional yang diselenggarakan haruslah mampu mengubah kualitas masyarakat Indonesia agar dapat memiliki sikap dan moral dalam memajukan mutu pendidikan (Salistina, 2015). Tujuan pendidikan Pancasila sendiri yaitu membentuk moral yang diharapkan dapat membentuk iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa di masyarakat yang terdiri dari berbagai golongan agama, menghargai beraneka ragam kebudayaan, berperilaku mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi maupun golongan, sehingga adanya perbedaan pikiran semata-mata adalah suatu upaya yang mendukung terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Radikalisme menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah:

Paham atau aliran yang radikal dalam politik, Paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis. Umumnya, radikalisme muncul sebagai akibat dari paham ekstrem yang disebabkan ketidakpuasan atas suatu keadaan. Adanya ketidakseimbangan ideologi di Indonesia selalu mempunyai hubungan pada sikap warga Indonesia, ataupun sebagai individu. Paham radikalisme saat ini sudah menjalar ke dalam kehidupan mahasiswa. Sebagai contoh adalah radikalisme agama yaitu paham khilafah yang mulai merasuki generasi muda. Selain itu, radikalisme sekuler juga menjadi suatu ancaman yang dapat menjauhkan nilai- nilai agamis yang terkandung dalam Pancasila. Pemuda khususnya mahasiswa haruslah diberikan pengajaran di perguruan tinggi melalui ideologi untuk

(2)

menghadapi tantangan globalisasi dan berbagai tantangan yang akan datang lainnya.

Mahasiswa sebagai agen perubahan sudah sepatutnya bisa mengatasi paham-paham radikalisme yang muncul. Oleh karena itu, pendidikan Pancasila di perguruan tinggi sangatlah diperlukan dalam mendukung tugas mahasiwa tersebut. Dengan adanya Pendidikan Pancasila mahasiswa diharapkan dapat memperkuat pemahaman mengenai dasar falsafah dan ideologi negara, senantiasa menjalankan nilai-nilai Pancasila dalam bersikap dan bertindak serta menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal penting lainnya yaitu membentuk perilaku mental mahasiswa yang dapat mengapresiasi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, kecintaan pada bangsa, menjadi warga yang demokratis, berkeadilan, yang semuanya berlandaskan pada Pancasila agar bisa memahami dan berinteraksi dengan berbagai macam dinamika rakyat Indonesia baik dalam lingkup internal maupun eksternal.

Selain radikalisme, yang marak terjadi saat ini adalah kasus korupsi yang bahkan dipertontonkan di berbagai media sosial. Fenomena ini haruslah dicegah dan diberantas agar tidak berefek pada tatanan nilai bangsa dan ideologi negara.

Dalam menyikapi hal ini, mahasiswa di perguruan tinggi harus tetap memiliki sikap peduli terhadap bangsa dan negara. Di Indonesia, korupsi telah menjerumus pada kehidupan sosial dan bahkan pemerintahan yang mengakar pada kebiasaan hidup dan cara berpikir masyarakat (Kristiono, 2018). Mahasiswa sebagai bagian dari stakeholders, memiliki peran yang sangat penting untuk mengubah negeri ini menjadi lebih baik, apalagi di jenjang Pendidikan Sarjana pastilah memiliki potensi dan pengetahuan yang luas. Di perguruan tinggi, pentingnya pendikan antikorupsi bagi mahasiswa dapat diintegrasikan pada mata kuliah Pancasila.

Melalui nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, mahasiswa diajarkan untuk bisa menghargai argumen dan kontribusi atas pemikiran dari orang lain, memiliki tekad kuat dalam kelompok untuk membangun kebersamaan, serta memiliki kepedulian terhadap orang lain dan mau memberikan pertolongan untuk orang- orang di sekitar.

(3)

Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia. Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945, yang dirumuskan oleh para tokoh pendiri bangsa, para pemuka agama, dan tokoh-tokoh pejuang pada saat itu. Di dalam Pancasila tersebut atau pada isi sila-sila terkandung makna, aturan, dan tujuan yang sangat mulia. Proses perumusan Pancasila pun tidaklah mudah, para tokoh bangsa bermusyawarah bahkan juga sempat terjadi perbedaan yang pada akhirnya terbentuklah rumusan Pancasila yang sebagaimana kita ketahui sekarang ini.

Melihat dari banyaknya hal yang sudah terjadi, pendidikan Pancasila sangatlah penting untuk diajarkan di perguruan tinggi, mengingat kandungan makna yang di dalam Pancasila tersebut adalah merupakan pedoman dalam kita hidup bermasyarakat, terlebih bagi kita mahasiswa yang akan terjun dalam kehidupan bermasyarakat nantinya. Setiap sila dalam Pancasila memiliki nilai- nilai penting yang dapat kita terapkan sebagai mahasiswa untuk menghindari adanya penyimpangan yang sudah dibahas di atas, yaitu Radikalisme dan Korupsi.

Sila Ketuhanan yang Maha Esa, karena di Indonesia terdiri dari berbagai agama, maka di samping kita beribadah menurut agama yang dianut, kita juga harus bisa menghormati orang lain yang juga mempunyai agama atau keyakinan yang lain. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, sebagai sesama manusia kita harus saling menghormati, mempunyai sikap saling tolong menolong, menjaga kesopanan terhadap orang lain, serta tidak membedakan manusia yang satu dengan yang lain. Sila Persatuan Indonesia, terdapat berbagai macam perbedaan di negara tercinta ini, tetapi warga Indonesia adalah satu maka kerukunan haruslah terus dijaga, dimulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga, tetangga, dan sampai lingkup yang paling besar yaitu seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, di dalam kehidupan sosial bermasyarakat haruslah ada pemimpin, pemimpin yang dimaksud di sini adalah harus bijaksana, tidak boleh semena-mena, adil dan mengutamakan kepentingan rakyatnya, serta yang paling penting adalah tidak memberikan paham-paham radikal apalagi melakukan tindak korupsi. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, seluruh rakyat Indonesia berhak mendapatkan hak yang sama, salah satu contohnya adalah Pendidikan.

(4)

Oleh karena itu, Pendidikan Pancasila sangatlah penting untuk diajarkan di perguruan tinggi, agar mahasiswa tidak hanya mengetahui tetapi juga dapat menerapkan isi dan nilai-nilai atau ajaran yang terkandung dalam Pancasila.

Ketika Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan pedoman hidup bangsa sudah menjadi orientasi dan tujuan pembelajaran, perguruan tinggi tentunya akan selalu mengimplementasikan sikap kejujuran pada mahasiswanya, tidak hanya sebagai generasi muda secara intelektual, tetapi juga dapat memberikan kontribusi untuk memajukan bangsa dan negara.

(5)

DAFTAR PUSTAKA

Deti, Salsabila dan Dinie Anggraeni Dewi. (2021). PENGIMPLEMENTASIAN NILAI NILAI PANCASILA UNTUK MENCEGAHNYA RADIKALISME DI INDONESIA. Jurnal Pendidikan, 5.

Dinarti, N. S. dan Dinie Anggraeni Dewi. (2022). PENTINGNYA PERAN PENDIDIKAN PANCASILA DI KALANGAN MAHASISWA UNTUK MENCEGAH PAHAM RADIKALISME. Jurnal Kewarganegaraan, 3-5.

Ishaq. (2021). PENDIDIKAN PANCASILA. Jakarta: KENCANA.

Setiawan, A. (2023). Pendidikan Anti Korupsi Sebagai Pembentukan Karakter Perilaku Individu Melalui Potensi Mahasiswa di Perguruan Tinggi.

Sanskara Penididikan dan Pengajaran, 1-4.

Tài liệu tham khảo

Tài liệu liên quan